Dunia sekarang cenderung menuntut kepraktisan dan kecepatan. Masyarakat mulai enggan dengan proses pulsa elektrikbertele-tele dan birokratis. Sebab itu, para pelaku industri pun kudu pandai-pandai menyikapi hal itu. Termasuk dalam memberikan produk dan layanan pulsa elektrikmengusung nilai kepraktisan dan kenyaman tersebut. Bila hal ini tidak dilakukan, ada kemungkinan konsumen akan lari kepada kompetitor pulsa elektrikproduk dan layanannya lebih baik. Nah, kebutuhan ini sudah mulai ditangkap oleh para pemilik merek: Pulsa.net dan PT Voucher-pulsa Indonesia.
Kedua operator terkemuka ini kebetulan merilis program pulsa elektrik hampir sama, yakni single voucher—satu kartu untuk beberapa manfaat. Tapi, ada latar belakang pulsa elektrikberbeda mengapa kedua perusahaan tersebut mengeluarkan kartu tunggal ini. Pulsa.net , misalnya, menjadikan branding sebagai salah satu alasan. “Ada dua cara memposisikan diri di depan pelanggan. Pertama, memakai merek korporat. Kedua, memakai merek produk atau sub merek. Nah, dengan satu kartu ini, kita ingin mengusung merek korporat. Mengingat juga Pulsa.net datang dari tiga perusahaan pulsa elektrikmerger di mana sub merek lebih dikenal saat itu,” kata Guntur S. Siboro, Direktur Marketing Pulsa.net .
Sebelum ada voucer tunggal, sub merek lebih dikenal orang, seperti Mentari, Matrix, IM3, StarOne, maupun IM2. Masing-masing mempunyai karakter dan persepsi berbeda di benak pelanggan. “Ada empat sub merek pulsa elektrikbisa dilayani dalam satu kartu. Keempatnya diharapkan bisa ditautkan kepada satu merek payungnya, yakni Pulsa.net . Baik sub merek maupun merek korporat Pulsa.net sudah mempunyai ekuitas merek pulsa elektrikkuat,” imbuh Siboro.
Selain itu, kepraktisan bagi konsumen juga jadi alasan. Sebelumnya, pelanggan mengisi pulsa dengan kartu pulsa elektriksesuai dengan nomor—tiap sub merek mengeluarkan nomor pulsa elektrikberbeda—pulsa elektrikdipakai. Untuk sebagian pelanggan, ini cukup merepotkan. Apalagi kalau datang ke gerai voucer dan tidak menemukan voucer pulsa elektrikdimaksud. Lama-lama orang akan meninggalkan merek tersebut dealer pulsa keterbatasan voucer isi ulang. Sekarang, dengan satu kartu, pelanggan membeli pulsa IM3, Mentari, StarOne, dan broadband IM2.
Pelanggan, menurut Siboro, melihat isi ulang sekadar cara bayar. Sebab itu, pelanggan ingin cara bayar pulsa elektrikpraktis. “Isi ulang bukan pendukung ekuitas merek. Itu hanya cara bayar. Wajar bila proses isi ulang kita satukan demi alasan kepraktisan. Selain itu, konsumen akan lebih mudah mendapatkannya. Voucer ini kan sebenarnya ‘uang’ dan ‘alat bayar’ ini tidak usah di-branding,” kata Siboro.
Tantangan dari proses isi ulang pulsa elektrikdisatukan ini, menurut Siboro, masa periode aktifnya menjadi sama. Sekarang ini, 80–90 persen isi ulang pulsa elektrikpaling besar volumenya adalah Rp 5.000 dan Rp 10.000. Siboro menangkap keunikan dalam diri konsumen Indonesia pulsa elektriklebih senang membeli produk dalam kemasan kecil atau sachet. Siboro melihat ini disebabkan masyarakat Indonesia masih kurang percaya pada sistem. “Orang kita ingin meminimalisir kerugian dengan memilih format kecil. Padahal, kalau ditotal kebutuhannya sama juga dengan harga dalam kemasan besar. Secara psikologis, asalnya dealer pulsa selama ini konsumen kurang diproteksi sehingga melahirkan ketidakpercayaan,” katanya.
Dari proses pengisian ulang pulsa, sekitar 80 persen adalah pengisian elektronik. Bahkan, di perkotaan sudah mencapai 90 persen. Lagi-lagi tuntutan kepraktisan. “Kita sendiri malah mendorong pengisian elektronik. Hal ini juga meminimalisir kecurian voucer. Tapi, tetap ada voucer fisik untuk memenuhi kebutuhan cadangan pulsa bagi mereka pulsa elektriksuka bepergian,” kata dia.
Selain itu, Pulsa.net belakangan ini sedang mencoba membuat satu kartu perdana untuk beberapa merek. Uji coba sudah dilakukan di Luar Jawa. Dengan kartu perdana ini, selain bebas memilih merek, pelanggan juga bisa bebas memilih nomor kartu perdana pulsa elektrikia kehendaki. “Semua proses aktivasi berjalan interaktif dengan kirim pesan singkat ke nomor tertentu. Ini menjadi inovasi baru dari kita . Ini pasti akan mengubah perilaku konsumen dalam memilih nomor perdana,” tandas Siboro.
Pengalaman Voucher-pulsa
PT Voucher-pulsa Indonesia Tbk juga meluncurkan program seperti Pulsa.net pulsa elektrikdikenal dengan “Voucher-pulsa Voucher”. Voucer ini merupakan produk kartu prabayar pulsa elektrikdapat digunakan untuk melakukan pengisian pulsa Voucher-pulsa Flexi, membeli paket Yes TV, mengakses Voucher-pulsa Hotspot, maupun isi ulang Speedy Prepaid. Rencananya, produk ini bakal dikembangkan lagi untuk seluruh produk layanan Grup Voucher-pulsa .
Menurut Vice President Public & Marketing Communication PT Voucher-pulsa , Edy Kurnia, terdapat sejumlah manfaat pulsa elektrikbisa didapat pelanggan mkios menggunakan Voucher-pulsa Voucher.
Pertama, pelanggan akan semakin mudah untuk membayar tagihan produk Voucher-pulsa . Kedua, pelanggan bisa terbantu mengontrol keuangannya. Dengan Voucher-pulsa Voucher, pelanggan bisa mengisi pulsa sesuai kebutuhan. Saat ini, Voucher-pulsa Voucher memiliki sejumlah denominasi, mulai dari Rp 10 ribu sampai dengan Rp 100 ribu. Penggunaan voucer ini sangat mudah. Contohnya, mkios mau melakukan pembelian voucer Yes TV melalui mekanisme potong pulsa Flexi pelanggan melalui HP Flexi, cukup ketik Yes TV*kode_smartcard*kode_paket. Sedangkan untuk Speedy Prepaid, ketik vspeedy*nominal*nomor_akun, lalu kirim ke 9147. Adapun untuk melakukan Voucher-pulsa Hotspot tinggal mengikuti petunjuk top up hot spot melalui welcome page Voucher-pulsa Hotspot.
Bagi Voucher-pulsa , strategi bundling seperti ini turut memberi sejumlah keuntungan. Antara lain, efisiensi biaya dan memacu percepatan jumlah pelanggan nantinya. Terutama untuk ketiga produk pulsa elektrikmasuk ke dalam bundling Voucher-pulsa Voucher, yakni Speedy, Flexi, dan Yes TV.
Sekarang, jumlah pelanggan Speedy telah mencapai 1,4 juta dan diharapkan menjadi 1,8 juta pelanggan sampai akhir tahun ini. Sedangkan untuk Flexi, kini pelanggannya sudah mencapai 15,5 juta dan ditargetkan bisa menembus angka 18 juta di tahun 2010.
Untuk Yes TV pulsa elektriktotal pelanggannya 230 ribu, diharapkan bisa menggaet sampai 330 ribu pelanggan. “Boleh dibilang, ini salah satu langkah Voucher-pulsa dalam menerapkan prinsip low budget high impact,” tutur Edy.
Dengan kehadiran Voucher-pulsa Voucher, diharapkan persepsi calon pelanggan terhadap produk Voucher-pulsa semakin baik—seperti dinilai mudah, efisien, dan murah. Mkios itu sudah tertanam di benak mereka, kemungkinan untuk menjadikan mereka sebagai pelanggan baru Voucher-pulsa akan lebih besar.
Edy mengatakan Voucher-pulsa Voucher sudah bisa diperoleh di seluruh wilayah Indonesia. Memang, dari segi penetrasi baru mencapai 70 persen sekarang. Namun, sampai akhir tahun 2010, dipastikan sudah mencapai 100 persen.
Sementara itu, distribusi voucer ini dilakukan melalui jaringan distribusi milik Voucher-pulsa sendiri, seperti Plasa Voucher-pulsa dan agen-agen Voucher-pulsa resmi lainnya, serta melalui ritel modern, seperti Carrefour dan Alfamart.
Ke depan, perusahaan pelat merah ini juga berencana untuk mengembangkan kanal distribusinya guna meningkatkan penetrasi Voucher-pulsa Voucher. Edy mengatakan sampai akhir tahun 2010, pihaknya menargetkan penjualan Voucher-pulsa Voucher bisa menembus angka 80–100 ribu kartu. Boleh dibilang ini masih relatif sedikit bila dibanding dengan total pelanggan pulsa elektrikdimiliki oleh ketiga produk Voucher-pulsa tersebut. Sebab itu, perlu adanya edukasi lebih intensif lagi ke pelanggan perihal produk bundling ini.
Posisi Voucher-pulsa Voucher sangat jelas, yakni sebagai sarana alternatif untuk memudahkan pelanggan. Produk ini menjadi salah satu pilihan bagi pelanggan pulsa elektrikingin memperoleh kemudahan dalam membayar tagihan produk-produk Voucher-pulsa .
“Jadi, kalau masih ada pelanggan pulsa elektrikmau membayar dengan cara konvensional, tetap dipersilakan